Emosi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, Islam mengajarkan bahwa menahan emosi adalah suatu bentuk kebijaksanaan dan kendali diri yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Dalam ajaran Islam, mengelola emosi dengan bijak adalah langkah yang sangat dihargai oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa cara mengendalikan emosi sesuai dengan ajaran Islam:

1. Menanamkan dalam hati untuk tidak marah kecuali karena Allah SWT

Contoh dari hal ini misalnya ketika melihat kemaksiatan yang merajalela, marah ketika melihat perbuatan yang zalim, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah sama sekali memukul sesuatu dengan tangannya, juga tidak pernah memukul wanita (istri), dan tidak pernah memukul seorang pembantu. Beliau memukul jika berjihad di jalan Allah. Dan tidaklah beliau disakiti dengan sesuatu sama sekali, lalu beliau membalas terhadap pelakunya. Kecuali jika ada sesuatu di antara beliau membalas terhadap pelakunya. Kecuali jika ada sesuatu di antara perkara-perkara yang diharamkan Allah dilanggar, maka beliau akan membalas dengan hukuman karena Allah ‘Azza wa jalla.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

2. Membaca Taawudz

Salah satu cara yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk mengendalikan amarah adalah dengan membaca taawudz. Bacaan ini berfungsi sebagai perlindungan dari godaan setan yang terkutuk. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang yang marah mengucapkan: ‘A’uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT)’ niscaya akan reda kemarahannya.” (HR Abu ‘Adi dalam Kitab Al-Kaamil)

3. Duduk atau mengambil posisi tidur

Umumnya, orang yang sedang diselimuti amarah merasa dirinya paling tinggi, paling benar, paling sempurna, dan paling tidak bersalah. Setelah mengambil posisi duduk, orang yang sedang marah diharapkan bisa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.

Dalam sebuah riwayat hadits dari Abu Dzar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR Ahmad 21348, Abu Daud 4782, dan perawinya dinilai shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth).

4. Mengambil air wudhu

Cara ini juga sangat ampuh dalam mengendalikan dan meredakan amarah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW, “Sesungguhnya marah itu dari setan dan terbuat dari api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kamu marah, maka berwudhulah!” (HR Abu Daud).

5. Tetap sabar atau diam

Meskipun marah adalah salah satu sifat yang manusiawi karena manusia memiliki emosi, sejatinya marah tidak menyelesaikan masalah. Oleh karenanya, dengan tidak banyak berbicara dan melakukan hal-hal yang nantinya akan mengacaukan keadaan, hendaknya seseorang yang tengah marah bersabar atau berdiam diri.

Dalam kesimpulannya, menahan emosi sesuai dengan ajaran Islam melibatkan ketaatan pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah, bersikap sabar dalam menghadapi ujian, tawakkal pada Allah, berpegang pada etika komunikasi Islam, memaafkan, dan menjalankan ibadah secara konsisten. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dapat menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan keseimbangan emosional sesuai dengan ajaran agama Islam.

error: