Ternyata untuk menjadi orang shaleh tidaklah mudah, bisa jadi perjalanan seseorang menjadi shaleh terhalang karena sebab-sebab berikut :
Seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib, “Andaikan tidak ada lima keburukan di dunia ini, tentunya manusia menjadi orang saleh semua. Kelima keburukan itu adalah merasa senang dengan kebodohan, tamak dengan dunia, bakhil dengan kelebihan harta, riya dalam beramal, dan membanggakan diri”.
Pertama, merasa senang dengan kebodohan. Adalah merasa puas dengan pengetahuan yang didapatnya saat ini. Tidak ada dalam dirinya keinginan belajar dengan sungguh-sungguh dalam masalah agama dan urusan akhirat. Padahal sebenarnya tidak memiliki ilmu, belajar apa itu Islam, dan bagaimana seharusnya menjadi muslim yang baik.
Maka dari itu, sebagai mukmin yang taat harus selalu mencari ilmu dengan mengikuti kajian-kajian yang dilakukan oleh para ulama.
Kedua, tamak dengan dunia. Terlampau besar keinginannya untuk memperoleh harta banyak, dan merasa kurang dengan kepemilikannya. Ia menyangka bahwa harta adalah eksistensi diri bahkan melanggengkan kehidupannya (QS al-Humazah [104]: 1-9).
Padahal, seseorang ketika sudah di alam kubur minta kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia dengan hanya karena ingin bersedekah, sedangkan hal itu tidak mungkin terjadi (QS al-Munafiqun [63]: 10).
Ketiga, bakhil dengan harta. Adalah menahan harta yang seharusnya dikeluarkan. Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman yang di dalamnya ada hak untuk orang lain namun enggan memberikannya maka ia sudah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bakhil.
Sifat bakhil dapat disebabkan karena hartanya merasa milik sendiri dan karena takut hartanya berkurang. Padahal keduanya merupakan tipu daya setan. (QS al-Baqarah [2]: 268).
Keempat, riya dalam beramal. Adalah perbuatan yang dilakukan bukan karena mengharap ridha Allah, tetapi hanya mencari pujian, sanjungan, dan popularitas semata, mengharapkan nilai dunia dengan pekerjaan akhirat. Riya tidak hanya membuat kita terjerumus ke neraka, tapi riya juga dianggap syirik kecil, sehingga dapat menghapus amal pahala dan dianggap lebih kejam dari fitnah dajjal.
Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) al-Masih ad-Dajjal?” Para sahabat berkata, “Tentu saja.”
Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya.”
Kelima, membanggakan diri (ujub). Adalah sifat mengagumi dan senantiasa membanggakan dirinya sendiri. Seseorang yang gemar membangga-banggakan dirinya tentu akan merasa dirinya lebih hebat dibandingkan orang lain. Hal ini bisa menjerumuskan orang tersebut dalam perbuatan sombong (takabur).
Kemudian, sifat ujub membuat kita merugi di akhirat. “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.” (HR Nasa’i).
Demikianlah lima keburukan yang menurut Sayyidina Ali RA dapat menjadi jalan kenistaan dan kehinaan yang menghalangi seseorang menjadi orang yang saleh.
Semoga Allah SWT menjaga hati dan perbuatan kita terhindar dari kelima keburukan di atas.
Wallahu a’lam.