4. Mencarikan Pendamping yang Baik untuk Anaknya
Peran ayah dalam keluarga yang berikutnya adalah mencarikan pendamping yang baik untuk anaknya. Urusan pendamping atau jodoh ini memang sudah diatur oleh Allah SWT.
Namun, apabila seorang ayah memiliki anak perempuan yang sudah mampu untuk menikah, maka ayah bisa mencarikan pendamping untuk anaknya.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa memelihara tiga orang anak perempuan, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka, serta berbuat baik kepada mereka, maka dia akan mendapatkan surga,”
Selain memimpikan surga, mencarikan pendamping yang baik untuk anaknya adalah peran ayah dalam keluarga yang ditunjukkan agar anak-anaknya memiliki keluarga yang lebih baik dari dirinya.
Tentunya setiap orangtua berharap anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dalam segala hal.
5. Peran Ayah sebagai Pendidik
Peran ayah dalam keluarga yang lainnya adalah menjadi pendidik keluarga.
Dalam surat Luqman ayat 13-19, menyiratkan bahwa seorang ayah memiliki peran sebagai pemimpin sekaligus pendidik bagi anaknya.
Dia tidak dapat melepaskan masalah pendidikan anak-anaknya hanya kepada ibu dan sekolahnya. Anak memerlukan ayah dalam perkembangannya, yang tidak dapat digantikan.
Nabi Muhammad SAW: “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca Alquran, karena orang-orang yang memelihara Alquran itu berada dalam lingkungan singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya; mereka beserta para Nabi-Nya dan orang-orang suci,” (At Thabrani).
Menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik atau educator dalam keluarga, ayah adalah guru bagi anak-anaknya, baik di dalam maupun di luar rumah.
Cakupan pendidikan yang bisa diberikan pada anaknya begitu luas. Bukan hanya pendidik akademik saja, tetapi juga sosial dan nilai-nilai agama.
Rasulullah telah membuatkan metode yang jelas dalam mencegah kesalahan-kesalahan pada anak serta meluruskan ketimpangan perilakunya.
Orangtua yang berperan sebagai pendidik semestinya menempuh metode yang diberikan Rasulullah dan memilih metode yang paling patut dipakai dalam mendidik dan mengasuh anak, sehingga para orangtua sampai pada apa yang mereka cita-citakan yaitu mendapatkan anak yang disiplin, beriman dan bertakwa.
Di antara metode Rasulullah dalam mencegah atau mengatasi kesalahan ialah pengarahan langsung.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari Abu Salamah, ia berkata, “Aku pernah di bawah asuhan Rasul, dan waktu itu tanganku menggamak ke sana-sini di dalam baskom besar, maka Rasul berkata kepadaku,”Wahau anakku, bacalah bismillah kemudian makanlah dengan tangan kananmu, dan makan makanlah yang dekat denganmu,”.
Semoga kita bisa menjadi orang tua yang penuh amanah dalam menjaga titipan Allah Swt.