Siapa yang tak ingin bisa mendapat syafaat Al Qur’an di hari kiamat kelak? Dengan rahmat Al Qur’an, Allah memberikan kita keberkahan dunia akhirat. Melalui pahalanya juga, Allah meringankan beban kita di akhirat dan meridhoi kita untuk memasuki syurga-Nya nanti.
Cita-cita mulia seorang penghafal Al Qur’an adalah kebahagiaan di akhirat, meski Allah pun sudah memberikannya di dunia dengan beragam kesitimewaan, salah satunya berupa kemudahan-kemudahan urusan dunia.
Tahukah Anda bahwa untuk menghafal Al Qur’an membutuhkan perjuangan yang tidak mudah? Para pengahfal Al Qur’an harus mau berjuang keras demi menghafal ayat-ayat Allah. Kelelahan, rasa jenuh, hampir putus asa karena tidak berhasil menghafalnya, bahkan rasa ingin berhenti mengahafal di tengah jalan senantiasa menghampiri mereka.
Jika tidak memiliki iman yang kuat, sudah tentulah para penghafal Al Qur’an berguguran di tengah perjalanannya, kembali ke rutinitas kesibukan dunia yang melenakan. Ketika mereka merasa lelah, namun kembali mengingat pada niat awal akan kepentingan akhirat, niscaya semangat itu akan muncul kembali.
Pelan tapi pasti, menghafal Al Qur’an akan menjadi nikmat tersendiri. Bahkan menjadi kebutuhan, akan ada rasa yang hilang jika sehari saja tidak menambah hafalan. Proses demi proses dinikmati, ayat demi ayat dihayati, hingga terkumpulah hafalan mereka.
Sungguh beruntung para orang tua yang diberi hidayah untuk menjadikan anak-anak mereka menjadi penghafal Al Qur’an. Seperti anak-anak di Pesantren Tahfidz Qoiman Qurroul Qur’an yang sudah mulai banyak menghafal Al Qur’an.
Mau tahu siapa saja? Yuk simak hafalan Al Qur’an para santri per bulan Februari 2020 ini. Semoga bisa dijadikan sebagai motivasi agar banyak anak-anak lain yang terinsprasi untuk menghafal kalam-kalam Allah Swt.
- Karel sedang menghafal juz 28
- Fatal sedang menghafal juz 29
- Syauqi sedang menghafal juz 29
- Alfirdaus sedang menghafal juz 29
- Farash sedang menghafal juz 28
- Rizki sedang menghafal juz 30
- Ahmad Fuadi sedang menghafal juz 29
- Cheesa sedang menghafal juz 28
- Abee sedang menghafal juz 29
- Helmi sedang menghafal juz 29
- Dan masih banyak lagi
Dalam prosesnya mereka juga mengalami rasa lelah dan jenuh, namun berkat kemurnian niat dan kebulatan tekad untuk menjadi hafidz dan hafidzah, segala halangan dan rintangan mampu mereka lalui.
Selain itu doa orang tua dan peran guru juga sangat berpengaruh pada perkembangan hafalan para santri. Mereka dibimbing langsung oleh Ustad Muhammad Munir, SQ, S.HI sebagai pengajar tahsin, Ustad Muhammad Adil Haq, SQ, S.HI sebagai pengajar murottal yang juga merupakan qori internasional dan Imam Masjid Pondok Indah, Ustad Riswan Pulungan, SQ, S.HI sebagai pengajar tahfidz dan juga Imam Masjid Kubah Mas di Depok.
Sebagai orang tua, yuk kita manfaatkan dengan baik usia dini anak-anak kita untuk mengenalkan Al Qur’an kepada mereka. Semoga anak-anak kita nanti bisa menjadi penolong bagi para orang tuanya kelak di akhirat.