Pandemi semakin meraja lela, covid 19 kian menjadi. Tak pandang bulu, tua muda, baik yang sudah berumur maupun anak-anak terkena juga oleh virus ini. Beberapa waktu lalu terdengar kabar bahwa ratusan mahasiswa penghafal quran suatu perguruan tinggi positif covid 19. Akhirnya mereka pun pindah asrama, dari asrama mahasiswa menuju wisma atlet.
Tak hanya para mahasiswa, beberapa santri penghafal quran berusia sekolah dasar di salah satu rumah tahfidz Jakarta, juga terkena covid 19, mereka pun diisolasi di wisma atlet.
Kenapa mereka para penghafal quran bisa sampai terkena virus yang sedang merebak ini? Bukankah mereka penjaga Al Quran yang dijamin keselamatannya oleh Allah, adakah yang salah? Wallahu a’lam
Kita tidak bisa begitu saja menyalahkan mereka. Allah beri suatu kejadian, Allah pula yang memberikan hikmah di dalamnya.
Menjadi keberkahan tersendiri, gedung-gedung berlantai tinggi di wisma atlet disambangi oleh ratusan penghafal quran.
Lantunan ayat-ayat suci Al Quran tentunya terdengar di beberapa sudut ruang isolasi para pasien covid 19.
Lalu apa spesialnya penghafal quran yang juga ikut terkena virus tersebut?
Tentunya spesial, dengan membaca Al Quran penyakit dzahir maupun bathin akan lebih cepat sembuh daripada jika penyakit tersebut menjangkit orang yang tidak membaca Al Quran. Karena Al Quran sendiri adalah penyembuh sebagaimana yang disebutkan dalam firman allah SWT :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَيَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّخَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS. Al Israa : 82)
Hal tersebut pernah dialami oleh beberapa orang. Mereka menaiki sepeda motor bertiga, nah mereka semua memang sering membaca Al Quran. Namun frekuensinya berbeda. Si A membaca setiap hari, Si B beberapa hari sekali, dan Si C dalam sebulan hanya beberapa kali saja.
Qodarullah, pada saat mereka mengendarai sepeda motor terjadilah kecelakaan. Sepeda motor yang mereka kendarai tersrempet oleh truk pengankut pasir. Namun luka yang mereka dapatkan berbeda. Si A yang setiap hari membaca Al Qur’an, tidak terluka sama sekali, sementara Si B yang membaca Al Qur’an seminggu beberapa kali terluka namun tidak banyak. Sedangkan Si C yang dalam sebulan hanya membaca Al Qur’an bebearapa kali saja mengalami luka yang paling serius.
Kenapa luka mereka bisa sesuai dengan tingkatan frekuensi Al Quran yang mereka baca? Wallahu a’lam, semua sudah kehendak Allah Swt.
Sering pula kita mendengar kisah nyata, seseorang yang sembuh dari penyakit kanker karena diperdengarkan Al Quran selama dia koma berbulan-bulan di rumah sakit, padahal dokter sudah memvonis bahwa usianya tidak akan lama lagi.
Mendengar keajaiban-keajaiban di atas, masihkah kita ragu akan kebesaran Allah dengan Al Quran? Seyakin apakah hati kita terhadap kitab suci yang dibawa oleh Rasulullah?
Yuk, mulai sekarang biasakan keluarga kita untuk membaca, mengkaji, dan mengamalkan Al Quran, terlebih menghafalnya. Agar kelak di hari kiamat, Al Quran datang kepada kita untuk memberikan syafaat.
Dengan Al Quran, hidup akan terasa lebih mudah dan bahagia. Semakin kita jauh dari Al Quran, jiwa akan terasa sempit, semakin terasa sulit pula hidup kita.
Masih belum percaya? Cobain yuk, 7 hari kita rutin membaca Al Quran di pagi hari atau di waktu senggang Anda. Sempatkan misal 10 menit sehari, 20 menit, atau bahkan 1 jam sehari. Rasakan bedanya, bedakan rasanya, pasti beda.
Siap mencoba?