Bagaimana cara orang tua dalam mendidik anak, akan sangat berpengaruh pada akhlak dan ilmu yang dimiliki oleh sang anak kelak. Mendidik anak bukanlah perkara mudah, oleh karenanya belajarlah dari sumber yang berkualitas, minta pertolongan pada Allah agar dimampukan dan dipermudah dalam melalui setiap fase.
Kita yang sudah terpaut jauh dari zaman Rasulullah Saw, masih sangat bisa mencontoh pendidikan pada masa beliau. Banyak kisah-kisah teladan, baik dari Al Qur’an maupun hadist yang bisa kita ambil pelajaran sebagai bekal mendidik anak di zaman sekarang.
Lalu bagaimana cara mendidik anak yang diajarkan oleh Islam dan sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw serta para sahabat?
1. Memberikan Nama yang Baik pada Anak
Nama adalah doa, berilah doa yang baik melalui nama yang baik pula. Mungkin orang tua tidak bisa mendoakan anak-anaknya sepanjang waktu, tapi apabila orang tua memberikan nama yang baik, maka ketika orang-orang memanggil nama tersebut, secara tidak langsung sudah ikut mendoakan anak kita.
2. Kenalkan Tauhid (Allah) Lebih dulu Sebelum Mengenalkan Hal Lainnya
Mangadzankan anak ketika baru dilahirkan adalah salah satu bentuk mengenalkan tauhid kepadanya. Seiring berjalannya waktu, ketika anak tumbuh pada usia balita, tanamkan tauhid yang lebih kuat kepadanya. Contoh terkecil yang bisa orang tua lakukan misalnya ketika anak meminta sebuah mainan, anjurkan anak untuk berdoa dulu minta kepada Allah. Dengan begitu, perlahan akan tertanam pada jiwa anak bahwa hanya Allah lah yang bisa memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh hambanya, meski pada nantinya mainan tersebut diperoleh melalui tangan kedua orang tuanya.
3. Ajarkan Ibadah Sholat pada Anak
Sholat adalah tiang agama, mengajarkan sholat sama saja memberikan pondasi agama kepada anak. Orang tua juga harus langsung memberikan contoh, bisa dengan mengajaknya untuk ikut sholat berjamaah. Hal itu akan terekam dalam memori anak.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadist.
“Suruhlah anak-anakmu sholat ketika berumur tujuh tahun, pukulah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Kelak, ketika sudah tiba waktunya sang anak wajib untuk sholat, mereka akan lebih mudah untuk diarahkan. Persiapkanlah anak sebelum baligh dengan sebenar-benarnya persiapan.
4. Ajarkan Puasa pada Anak
Di Indonesia mengajarkan anak untuk berpuasa sering kali dengan istilah puasa setengah hari, padahal tidak ada puasa yang setengah hari. Karena puasa sendiri adalah tidak makan dan minum mulai dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Lebih baik, jika anak kita hanya kuat berpuasa setengah hari, katakan kepadanya bahwa tidak apa-apa belum mampu berpuasa satu hari penuh karena masih latihan. Tapi tetap sampaikan bahwa puasanya telah batal. Hal tersebut dapat menghindari anak beranggapan bahwa puasa boleh dilakukan setengah hari. Seiring berjalannya usia, mereka akan mampu memahami bahwa puasa dikatakan sah jika dilakukan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
5. Ajarkan Al Qur’an pada Anak sebelum Keilmuan yang Lain
Mengajarkan Al Qur’an kepada anak bisa dimulai sejak masih dalam kandungan, misalnya dengan memperdengarkan murottal Al Qur’an atau suara tilawah dari kedua orang tuanya terutama ibunya. Karena janin yang sudah ditiupkan ruh oleh Allah mampu mendengarkan suara dari luar perut ibunya.
6. Berdoalah
Itulah lima tips mendidik anak dalam Islam, masih banyak sebenarnya pembahasan lainnya. Namun satu yang jangan pernah terlupa oleh kita para orang tua, berdoalah terlebih dulu sebelum memulai mendidik anak. Sering kali orang tua lupa dan lalai untuk berdoa terlebih dulu ketika hendak mendidik anak. Berdoalah terus setiap saat.
Kita tidak akan mampu mendidik anak sendiri tanpa pertolongan-Nya. Mintalah jiwa yang sabar, hati yang lapang, fisik yang kuat, ilmu yang luas, dan kemudahan dalam proses mendidik anak.
Sungguh jika tanpa doa, usaha kita akan terasa lelah karena tidak melibatkan Allah di setiap langkah kita dalam mendidik anak.