Sebagai Muslim, kita harus percaya bahwa apa pun yang terjadi di dunia, kebaikan atau keburukan, sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Semua sudah diatur sedemikian rupa oleh-Nya.
Begitu juga dengan rezeki. Jangan pernah putus asa dan frustrasi saat mengalami kesulitan rezeki. Yakinlah bahwa rezeki kita berada dalam tanggungan Allah SWT.
Selama kita masih hidup di dunia, selama itu pula rezeki kita masih ada dan pasti sampai ke tangan kita. Karena Allah SWT telah telah menerapkan pola distribusi dan pembagian rezeki. Kita tinggal yakin dan berusaha menjemputnya.
Pertama, pola jatah. Semua makhluk yang ada di jagat raya ini sudah mempunyai jatah rezeki masing-masing, tidak akan mungkin tertukar antara satu dengan yang lainnya. Allah SWT berfirman, “Tidak ada yang melata di atas bumi, melainkan Allahlah yang akan menanggung rezekinya” (QS Hud [11]: 6).
Kedua, pola tambahan. Allah SWT memberikan rezeki tambahan ini kepada hamba-Nya yang pandai bersyukur atas jatah rezeki yang telah Allah berikan kepadanya. Kepastian ini ditegaskan oleh Allah SWT dengan firman-Nya, “Jika kamu bersyukur atas nikmat-Ku, pasti akan kutambah, tetapi jika kamu kufur, azab-Ku pasti sangat pedih” (QS Ibrahim [14]: 7).
Ketiga, pola bekerja. Siapa pun yang mau berusaha dan bekerja pasti diberi oleh Allah SWT. Tidak ada usaha yang sia-sia. Ada usaha, ada hasil.
Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah manusia itu memperoleh sesuatu kecuali atas apa yang dia usahakan.” (QS an-Najm [53]: 3). Siapa pun yang ingin mengubah nasib dirinya termasuk ingin menambah rezekinya, maka ia harus rajin bekerja dan berusaha.
Allah SWT tegaskan dalam surah ar-Ra’du ayat 11 bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga kaum itu sendiri yang berusaha mengubah nasibnya”.
Keempat, pola pelipatgandaan. Adalah seseorang yang bersyukur atas rezeki yang diterimanya tidak sekadar dengan ucapan lisan saja. Akan tetapi ditindaklanjutinya dengan mengeluarkan sebagian dari rezeki itu, baik berupa infak, sedekah, hadiah, maupun zakat.
Orang seperti inilah yang akan mendapatkan tambahan rezeki dari Allah SWT dengan jumlah yang berlipatganda. (QS al-Baqarah [2]: 261).
Kelima, pola kejutan. Allah SWT bukan saja kuasa melipatgandaan rezeki seseorang, tapi juga sanggup memberikan kejutan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh kejutan ini dari Allah SWT, yaitu dengan meningkatkan kualitas takwa kepada Allah SWT (QS at-Talaq [65]: 2-3) dan memperbanyak istighfar.
Orang yang bertobat kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak mengucapkan istighfar, akan diganjar oleh Allah SWT dengan tiga hal.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang membiasakan beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari tiap-tiap kesempitan yang dialaminya, akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan akan mengaruniai rezeki dari arah yang tidak pernah disangkanya.” (HR Abu Dawud).
Jangan lupa juga untuk senantaisa bersedekah karena dalam rezeki kita, tetap ada hak orang lain yang harus dikeluarkan.
Anda bisa menyalurkan sedekah berupa donasi untuk para penghafal Al Qur’an ke :
Pesantren Tahfidz Cilik (Di Bawah Naungan Yayasan Qoiman Qurroul Qur’an)
Jl. Cinere Raya Gg Musholla No.23 RT. 04/01 Cinere, Depok – Jawa Barat 16514
Rekening Sedekah
Mandiri 1570006494257
BSI 8008968450
a/n Yayasan Qoiman Qurroul Quran
Konfirmasi Sedekah
WA 0852-9100-4874 (Ust. Munir)
Sosial Media
IG : @kampoengtahfidzcilik
Fanpage : Kampoeng Tahfidz Cilik
Youtube : Kampoeng Tahfidz Cilik
Website : TahfidzCilik.com
Sumber : AHMAD AGUS FITRIAWAN