Apa yang sering kita lakukan jika tubuh terasa sakit? Langsung ke dokter, beli obat, atau hal lainnya? Setelah hal itu dilakukan dan sakit tak kunjung sembuh, barulah kita berdoa pada Allah minta kesembuhan.
Kenapa seakan kita mengakhirkan Allah dalam urusan tersebut, dan lebih percaya bahwa kesembuhan datangnya dari dokter dan obat? Tidaklah salah berusaha, tetapi keyakinan bahwa yang hanya bisa menyembuhkan adalah Allah Swt harus menjadi pondasi utama.
Padahal panutan kita Rasulullah Saw sudah mencotohkan bagaimana kita harus bersikap ketika diberi suatu penyakit.
Seperti ketika beliau mengalami rasa sakit secara jasmani. Rasulullah memiliki cara tersendiri untuk mengobati penyaktinya tersebut. Berikut beberapa cara Rasul dalam mengobati penyakit .
Dalam buku Ensiklopedia Islam al-Kamil karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwajiri disebutkan beberapa cara mengobati penyakit ala Rasulullah SAW. Cara-cara ini dihimpun berdasarkan sejumlah hadis yang diriwayatkan sejumlah sahabat.
Pertama, Rasululah meniupkan ke bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa perlindungan (mu’awwidzat). Ketika seseorang yang menderita sakit masih mampu meniupkan sendiri tubuhnya, maka hal serupa tidak diperlukan ketika sakit itu kian bertambah parah.
Rasulullah SAW menjelang akhir hayatnya dibantu oleh Aisyah dalam ber-mu’awwidzat. Aisyah berkata: “Rasulullah SAW meniupkan pada tubuhnya sendiri saat sedang menderita sakit menjelang wafatnya. Beliau ber-mu’awwidzat. Dan ketika sakitnya semakin parah, maka akulah (Aisyah) yang meniupkan kepadanya sambil membaca mu’awwidzat. Kemudian aku menyapunya dengan tangan beliau karena kedua tangan beliau mengandung berkah,”.
Hadis ini berkedudukan shahih dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Kedua, selain mu’awwidzat, Rasulullah juga mengobati penyakitnya dengan meletakkan tangan di bagian tubuh yang sakit sambil mengucap lafadz bismillah.
Ketiga, terdapat salah satu hadis mengenai kesehatan dan obat yang cukup populer. Rasulullah bersabda: “Jintan hitam (habbat as-sauda) dapat menyembuhkan semua penyakit kecuali kematian,”.
Kini habbatusauda sudah banyak tersedia di toko-toko obat herbal baik toko offline maupun online.
Keempat, dengan mengkonsumsi madu murni secara rutin merupakan cara yang Allah anjurkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Sebagaimana yang Allah sampaikan dalam Al Qur’an :
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلَلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An Nahl : 694e)
Kelima, dengan berbekam, sebagaimana yang disebutkan dalam suatu hadist
Dari Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: “Aku tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya pada bekam itu terdapat kesembuhan‘.” (Shahih Ibnu Hibban (III/440))
Mulai sekarang jika kita ditimpa suatu penyakit, yuk ikuti cara Rasulullah dulu, baru kemudian berikhtiar ke dokter dan obat lainnya.